Anda ingin memelihara kenari yang jinak? Bisa diajari naik ketelapak tangan dan pundak?
harap ikuti tutorial yang ada dibawah ini tips penjinakan burung kenari kesayangan Anda.
Sebelum memulai penjinakan harap perhatikan dulu
beberapa hal mendasar yang berkaitan dengan tahapan penjinakan burung kenari,
yaitu :
1. Tidak harus burung yang dirawat dari piyikan
Menjinakkan kenari agar jinak tangan tidak harus
menggunakan burung yang dirawat dari piyikan, tetapi bisa juga burung bakalan
yang berusia 1 – 6 bulan. Sebab burung muda masih mampu beradaptasi dengan
cepat.
2. Metode yang digunakan
Pada tahap penjinakan, sebaiknya hanya dilakukan satu
orang saja agar burung tidak bingung, dan proses penjinakan bisa lebih. Lebih
baik lagi selama melatih, Anda selalu menggunakan pakaian yang sama, sehingga
burung mudah untuk mengenali Anda. Misalnya, setiap melatih selalu menggunakan
baju putih. Setiap berinteraksi dengan kenari atau jenis finch lainnya,
biasakan mengajak bicara dengan perintah tertentu. Contoh: “ayo” , “sini”,
“makan”, ” naik”, dan sebagainya.
3. Waktu pelatihan
Melatih burung tidak perlu sampai seharian penuh.
Usahakan menggunakan waktu aktif burung, yaitu pagi hingga siang hari. Setiap
sesi latihan bisa dilakukan selama 10 menit, yang diselingi dengan istirahat
sebentar, kemudian dilanjutkan lagi ke sesi berikutnya. Tahapan dalam pelatihan
bisa saja dilakukan antara 30 menit sampai 3 tiga jam sehari, tergantung
waktu senggang Anda. Yang penting rutin setiap hari. Jangan hari ini latihan,
besok istirahat, dan lusa latihan lagi.
4. Kesabaran menjadi kunci keberhasilan
Kesabaran menjadi kunci keberhasilan dalam pelatihan
ini. Sebab burung jenis finch tidak sama dengan burung paruh bengkok yang
memiliki kecerdasan dan intelektual tinggi. Butuh waktu lebih banyak untuk bisa
membuat kenari jinak tangan. Tidak jarang kenari memiliki rasa jenuh atau bosan
dengan Anda. Jika hal itu sampai terjadi, Anda tidak perlu putus asa. Sebab,
hal ini justru membuat kenari makin menjauhi anda dan makin sulit dijinakkan.
Intinya, selama Anda tak berlaku kasar, burung pun tidak akan mengganggap Anda
sebagai musuh yang harus dihindari.
Sekarang kita beralih ke Cara Pelatihan :
LATIHAN I : BELAJAR BERADAPTASI
Latihan I hanya berlaku untuk Anda yang baru
saja membeli kenari. Untuk yang sudah lama memelihara kenari. Kalau kenari yang
Anda miliki baru dibeli, jangan langsung dilatih. Biarkan dulu beberapa hari
agar beradaptasi dengan lingkungan di sekitar sangkarnya. Gantung sangkar di
tempat yang banyak aktivitas manusia. Terapkan metode perawatan harian seperti
membersihkan sangkar, mengganti pakan dan air minum, extra fooding (EF),
dan sebagainya. Amati tingkah laku dan karakternya. Misalnya, apa pakan
kesukaannya dan bagaimana tingkahnya jika sedang stres atau senang. Dengan
demikian, Anda bisa hafal dengan perilaku kenari jika sewaktu-waktu muncul
saaat dilatih.
LATIHAN II : PENJINAKAN DI DALAM SANGKAR
Cara pertama adalah menjinakkan burung di dalam
sangkarnya. Jadi, jangan coba-coba menjinakkan kenari di luar sangkar, sebelum
burung benar-benar jinak di dalam sangkar. Setiap pagi, saat burung akan
dikeluarkan, angkat wadah pakannya. Biarkan kenari merasa lapar selama beberapa
waktu. Setelah itu, barulah diberi pakan kesukaannya seperti daun sawi atau
telur rebus, dengan cara menaruhnya di ujung jari atau dijepit dua jari Anda. Usahakan
tangan tidak terlalu dekat dengan burung. Biarkan sampai burung menghampiri dan
meraih makanannya, meski awalnya dengan rasa takut tapi mau. Gerakkan tangan
Anda dengan perlahan tapi lembut. agar tidak membuat kenari kaget atau
ketakutan. Lakukan hal ini selama beberapa menit, agar burung terbiasa dengan
makanan yang Anda suguhkan. Jangan lupa memberi perintah lewat kata-kata,
misalnya “makan”. Setelah sesi pelatihan tersebut selesai, masukkan kembali
wadah pakan ke tempat semula. Pada tahap ini, sangat wajar jika burung masih
takut dengan kehadiran tangan Anda di dalam sangkar. Tetapi lama-lama burung
akan terbiasa dan mau mendekat jika merasa lapar. Sebab metabolisme kenari
maupun finch lainnya berjalan cepat, sehingga membuat mereka sering mudah
lapar. Hal ini tentu sangat membantu dalam proses pelatihan. Setelah beberapa
hari pelatihan, dan burung sudah terbiasa makan dengan cara tersebut, sekarang
mulailah dijauhkan makanannya. Misalnya dengan meletakkan makanan di telapak
tangan (bukan lagi dipegang). Dengan demikian, burung akan belajar dilatih
untuk naik ke tangan kita kalau ingin mengambil makanan tersebut.
Makanan yang digunakan kali ini adalah telur rebus
atau biji-bijian favoritnya, yang diletakkan di atas telapak tangan. Gerakan
tangan juga harus perlahan, agar burung tidak kaget dan takut. Jangan lupa
memberi perintah lewat kata-kata misalnya “naik” , “makan” atau memanggil
namanya.
LATIHAN III : NAIK KE JARI TELUNJUK
Untuk bisa mengeluarkan kenari keluar dari sangkar,
diperlukan latihan agar burung mau nangkring di atas jari tangan Anda. Proses
pelatihan ini bisa dimulai dengan menggunakan tenggeran pendek. Dekatkan
tenggeran secara perlahan ke hadapan burung yang sedang duduk tenang. Sentuhkan
ke bagian dada atau perut burung. Biasanya, burung akan mengangkat kakinya
untuk naik ke tenggeran tersebut (insting burung umumnya selalu berada di
tempat lebih tinggi). Mungkin pada awalnya burung akan menghindar, tetapi jika
dilakukan terus-menerus, burung akan mau naik ke atas tenggeran pendek yang
kita sodorkan.
Jika sudah berhasil dilatih naik ke tenggeran pendek,
sekarang Anda tak perlu menggunakan tenggeran. Jadi, sodorkan jari telunjuk
Anda sebagai pengganti tenggeran. Sama seperti latihan sebelumnya, dekatkan jari
telunjuk ke hadapan burung, kemudian sentuh bagian dadanya. Burung akan
merespon dengan langsung naik ke jari telunjuk Anda. Jangan lupa memberikan
perintah dengan kata-kata misalnya ” naik” atau sambil sebut namanya.
LATIHAN IV : MELATIH DI LUAR SANGKAR
Pelatihan di luar sangkar banyak dilakukan penggemar
kenari dan finch di mancanegara. Lokasi latihan sebaiknya di ruangan
tertutup atau kamar yang tertutup, dengan terlebih dulu menyingkirkan
benda-benda yang bisa menyakitinya seperti kaca cermin. Awalnya, burung akan
malu-malu keluar dari sangkarnya. Hal ini bisa diatasi dengan menggunakan
metode pelatihan sebelumnya, yaitu menggunakan jari tangan (telunjuk) untuk
mengeluarkan mereka dari sangkarnya. Letakkan burung perlahan di atas pundak
Anda. Biarkan ia melihat suasana di sekitarnya. Ajak burung bermain-main.
Misalnya, dengan melatihnya terbang agar menghampiri Anda, sambil memanggil
nama atau memberi perintah dengan menunjukkan makanan kepadanya.
Setelah melalui proses pelatihan yang panjang dan
membutuhkan kesabaran, kita pun akan mendapatkan kepercayaan dari burung
tersebut. Jika kita sudah mendapatkan kepercayaan dari burung, maka burung pun
menjadi lebih mudah dilatih untuk melakukan berbagai atraksi. Bahkan Anda bisa
mengajaknya keluar ruangan, atau mengajaknya bermain di halaman, tanpa khawatir
burung akan terbang meninggalkan pemiliknya.
Sekian.
Sumber : omkicau.com
No comments:
Post a Comment