• Membedakan Cucak Hijau Jantan Dan Betina
  • Membedakan Murai Batu Jantan Dan Betina
  • Membedakan Branjangan Jantan Dan Betina
  • Membedakan Gelatik Jawa Jantan Dan Betina
Friday, October 18, 2013

Serangga-Serangga Berbahaya Disekitar Kita Yang Membahanyakan Burung Kicau


Kumbang koksi / kepik (ladybug)


Kumbang koksi atau lebih akrab disebut kepik merupakan salah satu anggota keluarga Coccinellidae. Insekta ini berukuran kecil, berbentuk bulat, dengan warna cerah di tubuhnya.
Di alam, sebagian besar hewan predator mengasosiasikan warna-warna mencolok terutama orange, kuning, dan hitam sebagai hewan beracun atau sifat tidak menyenangkan lainnya. Tetapi pada kenyataanya, sebagian besar kumbang jenis Coccinellids ini sangat beracun bagi hewan lain seperti kadal dan burung-burung kecil.
Racun kepik terdapat pada aliran darahnya, yang menjadi alat pertahanan dirinya dari serangan hewan lain. Jika terdesak, racun ini akan disemprotkan keluar melalui pori-pori di ekso skeleton, terutama pada bagian sendi di kakinya.
Kekuatan racun kepik tergantung usia, spesies, dan pakannya. Dalam mempertahankan dirinya, kumbang ini memiliki perilaku cukup unik. Dia akan pura-pura mati dengan membalikkan tubuh dan menarik kaki-kakinya ke dalam.
Jika hewan predator tetap mendekatinya, kepik akan mengeluarkan cairan kuning dari persendian kakinya. Cairan ini memiliki bau dan rasa yang tidak sedap, sehingga beberapa jenis burung di alam liar akan menolak untuk memakannya.
Namun hal berbeda bisa saja terjadi pada burung di dalam sangkar, yang baru pertama kali melihat kepik, lalu mencoba memakannya, meski racun sudah dikeluarkan kumbang tersebut. Akibatnya, dalam waktu sekejap, burung akan mengalami gangguan kesehatan, dan jika tidak ditangani bisa berakhir dengan kematian.

Kunang-kunang (firefly)


Kunang-kunang termasuk keluarga Lampyridae. Serangga ini bisa mengeluarkan cahaya pada tempat gelap (malam hari). Cahaya ini dihasilkan oleh “sinar dingin” yang tidak mengandung ultraviolet maupun inframerah dan memiliki panjang gelombang 510 –  670 nanometer, dengan warna merah pucat, kuning, atau hijau dengan efisiensi sinar sampai 95%.
Kegunaan cahaya ini sebenarnya untuk saling mengenali atau sebagai tanda kawin dengan menggunakan panjang gelombang sinar yang berbeda, tergantung spesiesnya. Selain itu cahaya kunang-kunang juga tanda bahwa mereka bukanlah pakan lezat bagi predatornya.
Kunang-kunang, terutama dari genus Photinus, bisa menimbulkan potensi ancaman bagi hewan peliharaan khususnya burung kicauan. Racun yang disebut lucibufagins ini secara kimia sangat berhubungan dengan cardiotoxins, yang biasa ditemukan dalam kodok dan tanaman.
Tanda-tanda burung / hewan yang keracunan akibat memakan kunang-kunang bisa terlihat dalam waktu 30 menit setelah mengkonsumsi serangga cantik ini. Biasanya kepala burung terlihat gemetaran, paruh selalu terbuka (menganga), burung mencoba memuntahkan isi perutnya tetapi tidak berhasil, kesulitan bernafas, dan kulit berubah gelap.
Dan, dalam waktu 1 jam, burung bisa mengalami kematian. Sebab efek racun ini sangat berpengaruh terhadap jantung. Bahkan semua spesies kadal yang memakan seekor kunang-kunang bisa langsung mati.

Tawon jaket kuning (wasp)


Seperti halnya tawon hornet, tawon jenis jaket kuning ini juga memiliki perilaku menyengat jika terancam. Sengatannya bisa menimbulkan alergi, dengan  gejala anaphylactic schock yang berakhir dengan kematian akibat sengatan tawon tunggal.
Jika sampai termakan, burung akan mengalami alergi yang kuat dan mengalami kemurungan disertai bulu-bulu yang mengembang. Dalam waktu 1 -2 hari, burung pun akan mengalami kematian.

Belalang yang tidak berwarna hijau


Belalang memang bagus untuk burung kicauan, karena kandungan proteinnya lebih tinggi daripada jangkrik. Namun, belalang yang bagus untuk burung kicauan adalah yang berwarna hijau. Jangan memberikan belalang warna lain, misalnya warna hitam, merah, atau berbintik.
Belalang dengan warna hitam, merah, atau berbintik menunjukan bahwa mereka mengandung racun yang bisa menyebabkan gangguan kesehatan bagi burung yang mengkonsumsinya. Mereka memiliki racun yang berasal dari sekresi fenolik dari kelenjar di dadanya.
Racun belalang ini terdiri atas senyawa fenolik dan kuinon. Efeknya memang berbeda-beda, tergantung dari jenis belalangnya, juga ketahanan spesies burung tertentu.
Cendet, misalnya, sering memangsa jenis belalang apapun dan sama sekali tak terganggu kesehatannya. Boleh jadi, karena cendet memiliki perilaku unik sebelum menyantap mangsanya. Ia akan menancapkan buruannya pada duri, sebelum memakannya. Mungkin hal ini untuk membuang racun dari serangga tersebut.

Ngengat (moth)


Ngengat terdiri atas beberapa spesies. Beberapa spesies ngengat sangat berbahaya jika dikonsumsi hewan atau burung peliharaan, antara lain  :
Ngengat daniid (daniid moth) . Jenis ini sangat beracun. Jika burung sampai memakannya, maka ia akan mati secara perlahan-lahan, setelah mengalami penderitaan terlebih dulu.
Ngengat zebra sayap panjang (zebra longwing moth). Ngengat ini juga sangat berbahaya, karena punya racun sianida dalam tubuhnya. Sianida sangat mematikan bagi manusia, mamalia, apalagiburung.
Ngengat burnet (burnet moth). Jenis ini juga memiliki racun sianida dalam tubuhnya.
Ngengat kaisar (emperor moth). Ngengat ini memiliki bahan kimia anti-koagulan yang sangat kuat. Jika dikonsumsi burung bisa menyebabkan pendarahan berlebihan terutama ketika kulit terluka. Darah pun tidak bisa mengental / menggumpal, sehingga burung akan mati akibat kehabisan darah.
Ngengat tawon (scarlet moth). Spesies ini mengandung racun alkaloid.
Ngegat macan (tiger moth). Jenis ini mengandung sejumlah kecil racun yang bisa mengganggu saluran pencernaan burung selama berminggu-minggu.

Kecoak (cockroach)


Kecoak memang merupakan salah satu pakan alternatif yang bagus bagi burung kicauan seperti murai batu. Namun, harus diketahui juga, kecoak yang baik bagi burung kicauan adalah kecoak batu atau kecoak dubia.
Yang harus dihindari, karena berbahaya, adalah kecoak rumahan maupun kecoak selokan yang justru sering mampir tanpa diundang ke rumah kita. Bukan karena mereka beracun, melainkan sering menjadi inang atau media perantara bagi bakteri atau parasit yang merugikan kesehatan burung, juga kesehatan manusia.

Walang sangit


Anda tentu sudah mengenal walang sangit. Jika muncul di depan kita, dia akan mengeluarkan bau yang sangat busuk. Selain bau , walang sangit juga akan mengeluarkan cairan yang bisa menyebabkan alergi.
Efek yang terjadi jika burung mengkonsumsi walang sangit adalah munculnya gangguan kesehatan yang bisa menyakitkan burung. Burung juga bisa kehilangan suaranya selama beberapa hari, dan tidak sedikit pula yang berakhir dengan kematian.

Lembing, wereng, dan tomcat


Wereng terdiri atas beberapa jenis yang merugikan pertanian terutama tanaman padi. Salah satu jenis wereng beracun adalah tomcat (Paederus littoralis), yang pernah menghebohkan para petani beberapa waktu lalu.
Wereng ini akan mengeluarkan cairan yang bisa menyebabkan kulit seperti terbakar, dan menimbulkan reaksi alergi berat seperti gatal-gatal. Efeknya, jika termakan burung, tentu lebih berbahaya daripada jika racun itu mengenai kulit manusia.

SUMBER : omkicau.com
Jika berkenan, mohon bantuannya untuk memberi vote Google + untuk halaman ini dengan cara mengklik tombol G+ di samping. Jika akun Google anda sedang login, hanya dengan sekali klik voting sudah selesai. Terima kasih atas bantuannya.
Judul: Serangga-Serangga Berbahaya Disekitar Kita Yang Membahanyakan Burung Kicau; Ditulis oleh Unknown; Rating Blog: 5 dari 5

No comments:

Post a Comment