• Membedakan Cucak Hijau Jantan Dan Betina
  • Membedakan Murai Batu Jantan Dan Betina
  • Membedakan Branjangan Jantan Dan Betina
  • Membedakan Gelatik Jawa Jantan Dan Betina
Thursday, October 17, 2013

Burung Cabak, Burung Pemburu Di Perkotaan Yang Keberadaanya Sudah Misterius


Burung Cabak (Caprimulgidae dan Podargidae) Burung Pemakan Serangga yang Bersifat Nokturnal. Burung Cabak adalah hewan unik yang memiliki ciri khas dan memiliki anggota seekitar 8600 jenis tersebar diseluruh dunia. Burung Cabak memiliki sifat-sifat yang berbeda pada tiap jenisnya, mulai dari kebiasaan aktifitas sampai dengan makanannya. Kebanyakan burung yang makanannya serangga beraktifitas pada siang hari (Diurnal), namun beberapa dimalam hari (Nokturnal). Di Indonesia sendiri hanya sedikit burung yang memiliki ciri  “Pemakan Serangga dan  Bersifat Nokturnal”. Dalam buku “Panduan Lapangan Pengenalan Burung di Jawa dan di Bali oleh John Makinon, hanya diketahui 2 suku burung yang bersifat Pemakan Serangga dan Nokturnal {Burung Cabak (Caprimulgidae) dan Paruh Katak (Podargidae)/juga disebut cabak} di Jawa dan di Bali. Demikian sedikit gambaran detailnya mengenai 2 suku burung tersebut : 

Burung Cabak (Suku – Caprimulgidae)
Burung Cabak adalah burung nokturnal pemakan serangga yang kadang dibilang burung aneh karena bentuknya dengan kaki yang sangat pendek. Kicauanya pun terkesan aneh karena pada malam hari kicauanya menyerupai orang yang sedang mengetuk pintu. Semua jenisnya adalah pemakan serangga. Uniknya Burung Cabak memiliki jaring yang terbentuk dari bulu-bulu kasar disekitar paruh, berfungsi menangkap serangga saat terbang. 2 marga dari burung cabak berada di Indonesia dan 4 spesiesnya ada di Jawa.
Burung Cabak India/ Grey Nightjar (Caprimulgus indicus)


Burung Cabak yang memiliki ukuran relatif besar (28 cn) dan berwarna keabu-abuan. Pada Jantan tak memiliki kerah merah coklat pada tengkuk. Ekor bertanda putih menyempit pada bulu keempat pasang bulu terluar. Betina mirip dengan jantan, tetapi memiliki bercak putih berwarna kuning tua. Cabak berbunyi keras dan sangat cepat sekitar 6 bunyi perdetik, “Chuk-Chuk”. Penyebaran di India, Cina dan Asia Tenggara. kebiasaan cabak India, menyukai hutan pegunungan yang terbuka dan belukar. Sering beristirahat atau bertengger diatas tanah atau pada dahan pohon yang datar pada siang hari. Pernah dijumpai dada ketinggian 3000m di gunung pangrango Jawa Barat.

Burung Cabak Maling/ Large-Tailed Nightjar (Caprimulgus macrurus)

Burung Cabak berukuran agak besar (30 cm) dan berwarna coklat keabu-abuan. Memiliki ciri khas bercak putih pada bagian tengah dari 4 bulu primer terluar, dan terdpat ujung putih yang lebar pada pasangan bulu luar dari bulu ekor. Pada betina bercak ini berwarna kuning tua, kerongkongan leher bergaris putih. Suara “tok-tok” 3 ketukan perdetik dan didahului suara mendengkur. Bersistirahat di tepi hutan atau daerah berhutan selama siang hari pada tempat yang teduh dilantai hutan.

Cabak Maling Kota/ Savannah Nightjar (Caprimulgus affinis)


Burung Cabak berukuran lebih kecil (22 cm)dengan warna yang seragam. Jantan mudah dibedakan karena terdapat 2 pasang bulu pada bagian luar ekor yang seluruhnya berwarna putih, kecuali bagian ujungnya berwarna gelap. Betina lebih berwarna merah daripada jantan dan tak memiliki tanda putih. Suara seperti meratap/mengeluh yang menusuk “Cwiip” yang dikicaukan secara teratur saat terbang selama 1/2 jam pada senja dan dini hari. kebiasaan cabak ini berbaring siang hari diatas tanah atau jika dikota, pada atap gedung tinggi yang rata.

Cabak Gunung/Salvador’s Nightjar  (Caprimulgus phulchellus)


Burung cabak berukuran sedang (24 cm) pada kerongkongan terdapat garis melintang yang lebar berwarna putih, bagian bawah banyak bergaris putih yang sempit. Cabak Gunung memiliki iris mata coklat tua dengan paruh dan kaki berwarna coklat. Suara terdiri dari 5 bunyi “tok” tak teratur. Endemik di pegunungan Sumatra, Jawa Barat dan Jawa Tengah. Di jawa sendiri jarang sekali ditemukan dan jarang dikenal. Kebiasaan, makanan dan perkembangbiakan belum ada catatan.

Paruh katak (Suku – Podargidae)
Paruh Katak memiliki hubungan dekat dengan burung cabak, oleh karena itu disebut juga dengan cabak, tetapi bradaptasi untuk berdiam didalam hutan, bukan untuk menangkap serangga di daerah terbuka. Dinamakan paruh katak karena memiliki paruh yang sangat lebar, digunakan untuk menagkap serangga dan lantai hutan. Spesies dari suku burung paruh katak adalah:

Cabak Wono/  javab Frogmouth (Batrachostomus javensis)



Burung cabak yang mudah dikenali dengan ukuran (25 cm)memiliki kepala yang besar berwarna seperti kulit pohon. Jantan berwarna keabu-abuan, betina berwarna coklat kemerah-merahan dengan kepala yang besar serta rambut-rambut kasar menyerupai cincin disekeliling paruh. Kebiasaan, bersifat nokturnal. Pada siang hari duduk sangat tegak dengan paruh keatas dan mata tertutup, kadang ditemukan berpasangan. Sarang, berbentuk cawan kecil terbuat dari bulu-bulu halu, lumut dan potongan kulit pohon, terletak diatas cabang kecildan datar, tak jauh dari permukaan tanah.

Cabak Wono Tandok/ Long Tailed Frogmaouth (Batrachostomus cornutus)


Paruh Katak berukuran sedang (23 cm)yang dapat dibedakan antara jantan dan betina. Warna bulu beragam, mulai dari hitam suram, putih, agak coklat, sampai kemerah-merahan. Iris berwarna kuning, paruh bagian atas berwarna coklat tua dan bagian bawah kehijau-hijauan. Kebiasaanya, menyukai daerah hutan sekunder dan tepi hutan. Beristirahat pada dahan yang rendah di siang hari, kadang dengan paruh terbuka.


Sumber : Mackinonnon, John. 1991. Panduan Lapangan Pengenalan Burung-Burung di Jawa dan Bali. Gajah Mada University Press. Bulak Sumur. Yogyakarta

Jika berkenan, mohon bantuannya untuk memberi vote Google + untuk halaman ini dengan cara mengklik tombol G+ di samping. Jika akun Google anda sedang login, hanya dengan sekali klik voting sudah selesai. Terima kasih atas bantuannya.
Judul: Burung Cabak, Burung Pemburu Di Perkotaan Yang Keberadaanya Sudah Misterius; Ditulis oleh Unknown; Rating Blog: 5 dari 5

1 comment:

  1. caprimulgus atau cabak maling termasuk kerabat jenis burung hantu , sehingga makanan yang hanya serangga terbang bisa dikatakan salah , karena dipancing diberi cicak saja burung tersebut mau datang dan memakannya. Saat ini caprimulgus macrurus suka menyambar anakan burung walet yang terbang di pagi dan senja hari waktu keluar masuk rumah burung walet, sehingga keberadaan caprimulgus di sekitar burung walet termasuk hama dan perusak rumah walet, mereka selalau menyergap anakan burung yang terbangnya lemah sewaktu pagi dan senja hari burung lewat. inget ya, burung ini termasuk kerabat dan jenis burung hantu, burung hantu adalah burung pemangsa.

    ReplyDelete