Burung yang
memiliki mental bagus atau sudah lama dirawat pada umumnya tidak akan terbang
terlalu jauh ketika dia terlepas dari sangkar. Misalnya, burung terbang di
sekitar halaman rumah kita. Namun, ketika lingkungan sekitar membuatnya panik /
ketakutan, misalnya sangat gaduh, ada kemungkinan burung yang jinak pun bisa
terbang menjauh dari rumah kita. Karena itu, jika suatu saat Anda mengalami
kejadian seperti ini, perlu diupayakan agar suasana lingkungan sekitar jangan
terlalu gaduh, seperti teriakan yang terlalu keras dan sejenisnya.
Banyak cara yang
bisa dilakukan untuk menangkap burung kesayangan yang lepas dari sangkarnya,
misalnya menggunakan sangkar jebakan, menggunakan getah, atau ada juga
yang menyemprot burung menggunakan air sabun.
Apapun cara yang
Anda lakukan, kemungkinan burung mengalami stres, menjadi pendiam, atau macet
bunyi bisa saja terjadi. Namun, kemungkinan tersebut lebih sering terjadi pada
burung yang belum lama dipelihara, apalagi belum jinak total. Meski demikian,
burung yang sudah lama dirawat dan sudah jinak total tetap saja bisa mengalami
stres.
Bedanya, pada
burung yang sudah jinak atau sudah lama dirawat, penyembuhan stres dan macet
bunyi dapat berlangsung lebih cepat. Sebaliknya, burung yang masih giras,
bahkan semi-jinak (jinak lalat), apalagi burung bakalan, memerlukan proses
penyembuhan lebih lama. Untuk itu diperlukan perawatan khusus terhadap burung
yang stres akibat pernah terlepas dari sangkar. Ada beberapa cara seperti yang
akan dijelaskan berikut ini. Cara-cara tersebut tidak bisa berdiri sendiri,
tapi saling berkaitan, atau minimal menjalankan tiga cara atau lebih untuk
mendapatkan hasil maksimal. Jika semua cara dilakukan bersamaan, biasanya
burung sudah pulih dari kondisi ngedrop dalam waktu sekitar lima hari.
1. Mengganti sangkar yang digunakan
Jika sebelumnya
burung yang lepas dipelihara dalam sangkar kecil, maka setelah tertangkap perlu
dipindah ke sangkar yang berbeda. Lebih baik lagi jika ukuran sangkar lebih
besar daripada sangkar yang lama.
Selain untuk mencegah
burung kembali terlepas melalui jalur yang sama (misalnya lewat salah satu
jeruji yang copot), penggunaan sangkar besar ini dimaksudkan agar burung lebih
leluasa bergerak. Ini penting sekali bagi burung yang sedang stres atau drop
mental.
Kalau kondisi
belum memungkinkan Anda membeli sangkar baru, sangkar lama tetap boleh
digunakan, tetapi perbaiki dulu bagian sangkar yang rusak. Selain itu, usahakan
mengganti tenggerannya. Sebab, burung lepas biasanya merasa tidak nyaman berada
dalam sangkar, misalnya cengkeraman kakinya pada tenggeran tidak tepat,
entah karena diameter tenggeran terlalu kecil atau malah terlalu besar.
2. Isolasikan burung, dan manjakan dia
Sebagaimana
tindakan yang biasa kita lakukan pada burung yang baru dibeli, burung stres
akibat terlepas dari sangkar juga perlu diisolasi atau ditempatkan pada ruang
yang tenang, jauh dari burung lain. Usahakan burung jangan mendengar suara atau
melihat burung lain.
Menempatkan
burung stres di lokasi yang tenang dan sejuk bisa membuatnya merasa lebih
nyaman, sehingga mempercepat proses pemulihan mentalnya. Dalam beberapa kasus,
burung bakalan setelah lepas dari sangkar kemudian ditempatkan di tempat
tenang, mendadak menjadi rajin bunyi.
Selama dalam
ruang isolasi, berikan pakan berprotein tinggi seperti jangkrik,
kroto, atau serangga lain. Dengan kata lain, Anda perlu memanjakannya dengan
pakan tersebut. Apabila burung ditempatkan dalam ruang yang tenang,
pengerodongan bisa diabaikan. Tetapi jika ruang isolasi masih sering dilalui
manusia, misalnya anggota keluarga di rumah, maka sangkar perlu full kerodong,
agar burung merasa nyaman.
3. Berikan terapi suara alam (natural therapy)
Jika burung yang
ngedrop ini sebelumnya sudah sangat gacor, maka pemulihan kondisinya bisa
ditunjang pula dengan terapi suara alam, terapi penenang, atau biasa disebut
sebagai natural therapy. Hal tersebut bertujuan untuk merangsang
burung agar kembali berkicau. Silakan cari natural therapy di omkicau.com (klik Download Aneka Suara), atau boleh juga
dari sumber lain.
Manfaat lain
dari terapi suara alam adalah memberi rasa nyaman kepada burung, sehingga bisa
mempercepat pemulihan kondisi mentalnya. Pada beberapa kasus, terapi ini juga
bisa diberikan kepada burung yang sedang ngedrop akibat kalah bertarung atau
karena salah perawatan.
4. Rutin mengembunkan burung.
Anda juga perlu
memberikan terapi pengembunan kepada burung yang pernah lepas dari sangkar,
apalagi jika yang sedang ditangani adalah kacer, ciblek, murai batu dan
anis merah. Melalui pengembunan, sebenarnya kita memberikan suasana kepada
burung sebagaimana kebiasaan mereka pada saat fajar di alam bebas. Sebab burung
selali mengawali aktivitas hariannya saat fajar.
Pengembunan
dapat membangkitkan kembali mental dan sifat-sifat alami burung tersebut,
membangkitkan kembali ingatannya pada suara kicauan yang dimilikinya (suara
masteran), serta hal-hal positif lainnya.
5. Berikan multivitamin untuk mempercepat pemulihan
Perlu diketahui,
burung yang stres atau ngedrop berada dalam kondisi yang buruk. Metabolisme
tubuh serta berbagai fungsi fungsi fisiologisnya terganggu. Kelenjar-kelenjar
hormonnya juga terganggu. Selain itu, sistem pertahanan tubuhnya juga melemah,
sehingga mudah diserang agen penyakit seperti virus, bakteri, jamur, dan
sebagainya. Tidak heran kalau burung yang stres sering berujung pada kematian.
Karena itu,
begitu menjumpai burung stres, termasuk burung yang drop akibat pernah lepas
dari sangkarnya, segera berikan multivitamin untuk menguatkan metabolisme tubuh
dan fungsi fisiologisnya. Misalnya BirdVityang
sudah digunakan ribuan kicaumania di Indonesia.
6. Jangan mandikan burung selama masa perawatan
Selama menjalani
masa perawatan ini (sekitar 5 hari), burung tak perlu dimandikan dulu. Sebab
memandikan burung yang sedang ngedrop justru bisa memperparah keadaan.
Misalnya, burung yang semula jinak berbalik menjadi liar, atau burung makin
tidak terkontrol akibat adrenalin yang terus meningkat.
SUMBER :
omkicau.com
No comments:
Post a Comment