• Membedakan Cucak Hijau Jantan Dan Betina
  • Membedakan Murai Batu Jantan Dan Betina
  • Membedakan Branjangan Jantan Dan Betina
  • Membedakan Gelatik Jawa Jantan Dan Betina
Tuesday, October 22, 2013

8 Cara Sukses Memelihara Burung Hantu


Berikut ini ada delapan cara sukses dalam merawat burung hantu :

1.      Anggaplah burung hantu sebagai partner

Jika Anda baru memelihara burung hantu di rumah, perlakukan mereka seperti layaknya partner, dan bukan sekadar sebagai burung piaraan sebagaimana kita memelihara burung kicauan. Pada burung kicauan, mungkin kita cukup mengenali karakter burung, kemudian memberi pakan dan extra fooding (EF),  mandi-jemur, lantas menggantung sangkarnya di gantangan, dan seterusnya.
Burung hantu tidak bisa diperlakukan seperti itu, karena dia memiliki kepintaran yang setara dengan burung paruh bengkok (parrot). Burung hantu bahkan butuh disapa sang pemilik atau perawatnya, agar cepat menjadi jinak dan membuatnya makin percaya kepada perawat / pemilik.
Jika sudah muncul kepercayaan seperti itu, burung akan merasa aman dan nyaman ketika kita mendekatinya. Karena itulah, mereka tidak akan mau melepaskan diri atau kabur begitu ditaruh dalam tenggeran tanpa tali pengikat.

2.      Jangan memasukkan dalam sangka

Sebaiknya jangan pernah memasukkan burung hantu dalam sangkar. Meski terkesan kurang aktif, burung ini cenderung stres dan makin sulit dijinakkan jika dipelihara dalam sangkar.
Lebih baik menyediakan tenggeran yang biasa digunakan untuk kakatua, dengan mengikat tali pada kakinya dan tenggeran. Kalau pun tidak ingin memeliharanya dalam tenggeran seperti itu, Anda bisa menggunakan kandang berukuran besar, misalnya kandang aviary.
Menggunakan tenggeran atau perching sebagai tempat nangkring sehari-hari sangat memudahkan kita dalam proses penjinakan burung. Jika burung sudah jinak, dia lebih mudah dilatih dan tidak mudah stres.

3.      Berikan pakan secukupnya.

Perawatan burung hantu sejenis celepuk (burung hantu kecil) memang lebih mudah daripada jenis lain seperti barn owl. Jangkrik bisa diberikan pada pagi dan malam hari, dengan porsi secukupnya.
Pemberiannya bisa dilakukan dengan meletakkan jangkrik dalam wadah / cepuk pakan, lalu ditaruh di tempat yang mudah dijangkau burung hantu. Pakan juga bisa diberikan dengan cara menyodorkan jangkrik langsung ke mulut / paruh burung.
Begitu pula dengan air minumnya, dapat diberikan langsung ke paruh burung, atau dimasukkan dalam wadah dan diletakkan di lokasi yang mudah dijangkau burung.
Untuk pakan tambahan, Anda bisa memberinya ikan-ikan kecil, tikus kecil, atau burung emprit banyak dijual di pasar burung dengan harga sangat murah.
Diusahakan tidak memberinya potongan daging ayam mentah, lele, maupun daging olahan seperti sosis, bakso dan sejenisnya. Sebab daging ayam dan lele umumnya hasil budidaya yang dipacu dengan zat pertumbuhan. Begitu pula daging olahan, yang biasanya menggunakan bahan kimia, termasuk bahan pengawet.
Dengan kata lain, berikan pakan yang termasuk salah satu rantai makanan dari burung hantu, yaitu binatang yang masih hidup.

4.      Jangan menjemur burung hantu di tempat panas

Burung hantu merupakan contoh burung noktural yang paling sempurna. Ketika hari terang, dia justru berada di tempat persembunyiannya. Begitu petang, dia keluar dari persembunyiannya untuk mencari mangsa. Kalau sudah kenyang, barulah dia balik lagi ke persembunyiannya.
Namun, dalam pemeliharaan manusia, burung hantu masih bisa aktif pada saat hari terang. Jadi, boleh saja dia dikeluarkan dari ruangan, misalnya ditaruh di teras pada pagi hari. Yang mesti diperhatikan, jangan sampai ia terkena panas secara berlebihan. Jadi, jangan pernah menjemur burung hantu di tempat panas.
Jika sinar matahari mulai meninggi, yang berarti makin panas, segera masukkan burung hantu ke tempa yang teduh. Selain itu, jangan pula memandikan burung di bawah sinar matahari, karena bakal membuatnya makin stres, karena menyalahi kodratnya sebagai burung noktural, yaitu burung yang aktivitasnya dilakukan malam hari.

5.      Sering berbicara kepada burung hantu

Sepertinya anjuran aneh, wong burung kok diajak bicara. Kalau burung paruh bengkok yang terlatih mungkin masih bisa membalas dengan kalimat pendek atau beberapa rangkaian kata. Nah, burung hantu kan tidak bisa bicara. Salah-salah, orang lain yang melihat akan mengira kita nggak waras, karena bicara sendiri, he.. he.. he…
Tetapi  itulah salah satu cara untuk mempercepat proses penjinakan dan membangun ikatan batin antara sang pemilik / perawat dan burung hantu. Usahakan setiap bertemu menyapanya, seperti “helo…”, “apa kabar…”, dan  sebagainya.
Kebiasaan menyapa ini akan membuat burung hantu  nyaman dan merasa diperhatikan. Saat memberi pakan,  Anda juga bisa mengajaknya bicara.
Selain akan mempercepat proses penjinakan, sapaan seperti ini bisa mencegah burung dari potensi stres. Jika burung hantu sampai stres, dia seringkali mogok makan, sehingga akhinya jatuh sakit dan mati.

6.      Berikan sentuhan lembut

Rupanya yang butuh sentuhan bukan cuma manusia saja. Burung hantu pundemen disentuh atau dielus-elus sang pemilik atau perawatnya. Saat Anda menyentuhnya, terutama pada bagian atas kepalanya, silakan lihat ekspresi wajahnya. Pasti burung akan merasa nyaman.
Kombinasi antara sering menyapa, mengajaknya bicara, serta memberikan sentuhan lembut pada kepalanya, akan memberi efek luar biasa sehingga burung cepat jinak, mudah dilatih, dan dapat diperintah sesuai dengan  apa yang Anda inginkan.

7.      Matikan lampu pada tengah malam

Nah, yang ini juga perlu diperhatikan. Jangan mentang-mentang burung noktural alias burung malam, lantas burung hantu dibiarkan dalam ruangan dengan lampu yang menyala terang. Di tengah malam, biasanya usai makan malam, sebaiknya lampu ruangan dimatikan sehingga menjadi gelap gulita.
Barangkali justru kita selaku pemilik / perawat yang akan kesulitan melihat kondisi ruangan yang gelap, tetapi burung hantu memiliki kemampuan yang tidak dimiliki manusia. Jadi, it’s ok, biarkan saja burung semalaman berada di tempat gelap tanpa cahaya. Justru cahaya yang terang akan mengganggu burung, atau membuatnya kerap dilanda kecemasan.

8.      Tenang dan jangan panik

Setiap kali berada di depan burung hantu, usahakan untuk selalu bersikap tenang dan tidak panik. Bagaimana kalau kita digigit dan dicakar, dalam proses awal penjinakan? Ya itu tadi, tetap tenang dan jangan panik. Kalau Anda menunjukkan kepanikan, burung hantu biasanya ikut panik dan stres, tidak mau makan, dengan akibat yang bisa Anda tebak sendiri.
Tetapi, Anda pun jangan sampai cedera hanya karena ingin menjinakkan burung hantu. Solusinya, jika masih dalam tahap awal penjinakan, disarankan menggunakan sarung tangan dari kulit, agar tangan Anda selamat dari kemungkinan cedera akibat digigit atau dicakar burung hantu.


SUMBER : omkicau.com
Jika berkenan, mohon bantuannya untuk memberi vote Google + untuk halaman ini dengan cara mengklik tombol G+ di samping. Jika akun Google anda sedang login, hanya dengan sekali klik voting sudah selesai. Terima kasih atas bantuannya.
Judul: 8 Cara Sukses Memelihara Burung Hantu; Ditulis oleh Unknown; Rating Blog: 5 dari 5

No comments:

Post a Comment