Saat ini Branjangan yang kita temui di
pasaran sedikit sekali yang berasal dari tanah Jawa, yang terkenal dengan
burung branjangannya yang baik. Namun saat ini branjangan yang ada di pasar
banyak berasal dari daerah Nusa Tenggara maupun Sumatra.
Di kalangan
penghobi burung Indonesia, branjangan yang populer adalah yang berasal dari
Pulau Jawa, khususnya khususnya Jawa Tengah (Petanahan dan Kali Ori) dan Jogja
(daerah Wates). Burung dari kawasan ini memiliki ciri-ciri yang disukai
penggemar branjangan. Antara lain adalah mental yang baik, body yang besar dan
volume suara yang keras dan variasi suara yang beragam, serta corak batik atau
warna yang menarik, kemerahan atau kekuningan.
Di Pulau Jawa,
branjangan dibagi dalam beberapa daerah penyebaran, seperti Jawa Tengah, Jawa
Timur dan Jawa Barat.
Untuk wilayah
Jawa Barat maka yang menjadi maskot bagi penggila Branjangan adalah yang
berasal dari daerah Sapan. Burung dari daerah Sapan terkenal dengan suaranya
yang nyaring melengking dan kristal, jambul juga menjadi ciri khas burung ini.
(jambul patent).
Branjangan
dari daerah Sapan jika dilihat dari fisiknya tidak terlalu besar hanya seukuran
12-13 cm. berbeda jika dibandingkan dengan branjangan dari daerah Jawa Tengah
yang dapat mencapai ukuran tubuh 12-14 cm. Pola batik burung dari daerah Sapan
cenderung berpola lebih gelap dengan corak batik yang berwarna hitam hampir
serupa dengan branjangan yang berasal dari daerah NTB dan Sumbawa.
Sementara itu
branjangan dari Sri Kayangan, Kulonprogo (Wates) berdaya tarik tinggi karena
ciri fisik yang lebih besar dan memiliki warna dan pola batik yang lebih
menarik. Sedangkan branjangan dari Nusa Tenggara mempunyai corak warna bulu
yang lebih pekat. Ukuran tubuhnya juga tidak sebesar jenis branjangan dari
daerah lain, seukuran 10-12 cm.